Sabtu, 22 Februari 2020

Penyebaran Islam menurut sejumlah catatanSunting

Menurut Thomas Walker Arnold, sulit untuk menentukan bilakah masa tepatnya Islam masuk ke Indonesia. Hanya saja, sejak abad ke-2 Sebelum Masehi orang-orang Ceylon telah berdagang dan masuk abad ke-7 Masehi, orang Ceylon mengalami kemajuan pesat dalam hal perdagangan dengan orang Cina. Hinggalah, pada pertengahan abad ke-8 orang Arab telah sampai ke Kanton.[1]Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkan teori masuknya Islam dalam tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M. Mereka berargumen akan fakta bahwa banyaknya ungkapan dan kata-kata Persia dalam hikayat-hikayat Melayu, Aceh, dan bahkan juga Jawa.[2] Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten FakfakPapua Barat.
Kalau ahli sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak benar, Abdul Malik Karim Amrullah berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatra(Barus).[3] Pernyataan yang hampir senada dikemukakan Arnold, bahwa mungkin Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad-abad awal Hijriah. Meskipun kepulauan Indonesia telah disebut-sebut dalam tulisan ahli-ahli bumi Arab, di dalam tarikh Cina telah disebutkan pada 674 M orang-orang Arab telah menetap di pantai barat Sumatera.[4]
Pada tahun 30 Hijriyah atau 651 M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan (644-656 M), memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima, putra Ratu Sima dari Kalingga, masuk Islam.[5] Namun menurut Hamka sendiri, itu terjadi tahun 42 Hijriah atau 672 Masehi.[6]
Pada tahun 718 M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah pada masa khalifahUmar bin Abdul Aziz (717 - 720 M) (Dinasti Umayyah) pernah berkirim surat dengan Umar bin Abdul Aziz sekaligus berikut menyebut gelarnya dengan 1000 ekor gajah, berdayang inang pengasuh di istana 1000 putri, dan anak-anak raja yang bernaung di bawah payung panji. Baginda berucap terima kasih akan kiriman hadiah daripada Khalifah Bani Umayyah tersebut.[7] Dalam hal ini, Hamka mengutip pendapat SQ Fatimi yang membandingkan dengan The Forgotten Kingdom Schniger bahwa memang yang dimaksud adalah Sriwijaya tentang Muara Takus, yang dekat dengan daerah yang banyak gajahnya, yaitu Gunung Suliki. Apalagi dalam rangka bekas candi di sana, dibuat patung gajah yang agaknya bernilai di aana. Tahun surat itu disebutkan Fatemi bahwa ia bertarikh 718 Masehi atau 75 Hijriah. Dari situ, Hamka menepatkan bahwa Islam telah datang ke Indonesia sejak abad pertama Hijriah.[8]
Selain itu, fakta yang juga tak bisa diabaikan adalah bahwa adanya kitab Izh-harul Haqq fi Silsilah Raja Ferlak yang ditulis Abu Ishaq al-Makrani al-Fasi yang berasal dari daerah MakranBalochistan menyebut bahwa Kerajaan Perlak didirikan pada 225 H/847 M diperintah berturut-turut oleh delapan sultan.[9]
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat, menurut pendapat sebagian besar orang, adalah tidaklah benar. Apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia adalah aliran Syi'ah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi Mazhab Syafi'i.
Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam pada masa awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082M) di Gresik.[10]
Untuk menjelaskan bagaimana metode penyebaran Islam di Indonesia, Arnold mengutip catatan yang dikutip dari C. Semper bahwa para pedagang Muslim menggunakan bahasa dan adat istiadat orang tempatan. Setelah mengadakan pernikahan dengan orang setempat, pembebasan budak, maka ia mengadakan perserikatan dan tak lupa tetap memelihara hubungan persahabatan dengan golongan aristokrat yang juga telah mendukung kebebasannya.[4] Para pedagang ini, tidaklah datang sebagai penyerang, tidak pula memakai pedang, ataupun memakai kelas atas guna menekan kawula-kawula rakyat. Namun dakwah dilakukan dengan kecerdasan, dan harta perdagangan yang mereka punya lebih mereka utamakan untuk modal dakwah.[4]
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

  • Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Datangnya islam di Indonesia tidak seluruhnya bersamaan. Demikian juga dengan kerajaan dan daerah yang mempunyai situasi politik dan social budaya yang berlainan. 
Adanya proses masuknya islam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Diantaranya para tokoh ada yang langsung mengetahui masuk dan tersebarnya budaya dan ajaran agama islam di Indonesia, ada pula yang melalui berbagai penelitian. Diantara tokoh-tokoh itu adalah Marcopolo, Muhammad Ghor, Ibnu Bathuthah, Dego Lopez de Sequeira, Sir Richard Wainsted.
  • Masuknya Islam di Indonesia Abad ke 7 masehi
  • Sejarah masuknya islam ke Indonesia dimulai pada abad ke 7 masehi, berdasarkan para pedagang arab yang berdatangan. Dikaitkan dengan argument bahwa sejarah masuknya islam di Indonesia terjadi saat kerajaan Sriwijaya tepat pada abad ke 7 masehi.

  • Wilayah yang dijamah oleh pedagang arab untuk menyebarkan islam di Indonesia adalah pulau Sumatra bagian Samudra Pasai, yang dimulai dari selat malaka lalu pulau jawa.

  • Masuknya Islam di Indonesia Abad ke 11 masehi
  • Ahli sejarah lainnya mengatakan bahwa sejarah masuknya islam di Indonesia dimulai sejak abad 11 masehi. Didasarkan pada bukti adanya sebuah batu nisan Fatimah binti maimun di Gresik Jawa Timur. Batu ini berangka 1802 masehi.
  • Masuknya Islam di Indonesia Abad 13 masehi
Ada juga yang mengungkapkan  sejarah msuknya di Indonesia baru mulai pada abad ke 13 masehi. Bukti yang kuat menyatakan bahwa runtuhnya Dinasti Abbasiah di Bagdhad (1258), berita dari Marcopolo tahun 1292, batu nisan kubur Sultan Malik As-Saleh tahun 1297, dan berita Ibnu Batuta tahun 1345. Pendapat ini diperkuat dengan adanya ajaran tasawuf di Indonesia.
  • Sejarah Penyebaran Islam di Indonesia
  • Sejarah masuknya islam di Indonesia, dilandasi oleh peran para pedagang arab yang melakukan penyebaran agama islam di Indonesia. Awal masuknya agama islam di Indonesia pada abad ke 7 masehi, namun dimasa ini belum banyak yang menganut dikarenakan masih terpengaruh oleh kekuasaan Hindu-Budha di Indonesia.

  • Penyebaran agama islam terhitung lama karena dimulai pada abad ke 7 hingga ke 13 masehi. Selama masa tersebut, para pedagang makin intensif dalam menyebarkan islam. Penyebaran agama islam juga tidak lepas dari peran para pedagang Indonesia yang sudah memeluk agama islam serta para mubaligh.

  • Pengaruh islam makin kuat pada masyarakat yang tinggal di daerah pantai. Pada akhir abad ke 12 masehi. Kekuasaan eonomi dan politik kerajaan Sriwijaya mulai turun. Seiring merosotnya sriwijaya, pedagang islam makin giat dalam melakukan peran politiknya. Kemudian sekitar tahun 1285, mulai berdiri kerajaan yang bercorak islam yaitu Samudra Psai. Berdiri pula kerajaan baru yaituu kesultanan malaka.

  • Perkembangan agama islam juga tidak lepas dari runtuhnya kerajaan majapahit pada awal abad ke 15. Banak daerah yang akhirnya melepaskan diri dari majapahit. Kemudian pada tahun 1500 demak berdiri sebagai kerajaan islam pertama di pulau jawa.

  • Diluar jawa, perkembangan agama islam juga terlihat dari munculnya kesultanan ternate, kesultanan banjar hingga kesultanan gowa. Melalui kerajaan-kerajaa islam inilah, agama islam makin berkembang pesat dan tersebar hingga seluruh wilayah indoesia. Agama islam juga tidak hanya dianut oleh para penduduk wilayah panti, namun menyebar sampai daerah-daerah di pedalaman.
  • Teori Masuknya Islam
  • Masukya agama islam pertama ke indoesia identic dengan masuknya orang islam ke Indonesia, yang semakin medekati nilai kebenaran sebuah sejarah. Hal ini di buktikan dengan adanya literature dan bukti tertulis di kitab arab tetag peta-peta pekayaran pedagang arab pada masa lalu, juga memperjelas kebenaran sejarah masuknya islam pertama ke Indonesia. Ada beberapa teori tentang islamisasi awal di Indonesia, yaitu :

  • Teori India
  • Teori ini dikemukakan oleh Pijnappel, Snouck Hurgrounje, Mouquette, dan Fatimi. Pada teori ini dijelaskan bahwa islam pertama kali datang di Indonesia berasal dari benua India sekitar abad ke 13.
  • Pijnappel berpendapat bahwa islamisasi di Indonesia dilakukan oleh orang Arab, tetapi bukan datang langsung dari Arab, melaikan dari India, terutama dari Gujarat dan Malabar.
  • Snouck Hurgronje menyatakan bahwa islam nusantara bukan berasal dari Arab, karena sedikitnya fakta yang menyebutkan peranan mengenai bangsa Arab dalam penyebaran agama islam di Indonesia. Ia berpendapat bahwa islam berasal dari India, karena sudah lama terjalin hubungan dagang antara Sumatra dan Gujarat. Snouck menyebutkan adanya tiga batu nisan dari abad ke 15 masehi. Ketiga batu nisan tersebut memiliki kesamaan dengan batu nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang meninggal pada 1419 masehi.
  • Moquette berpendabat ada persamaan gaya batu nisan yang ada di pasai, Sumatra Utara dengan di Cambay, Gujarat. Jadi ada hubungan antara Indonesia denga Gujarat pada periode tertentu.
  • Teori Arab
  • Teori ini dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, Crawfurd, Niemann, dan De Holader. Arnold berpendapat bahwa islam juga berasal dari Arab, dengan bukti adaya kesamaan madzhab antara di Coromandel dan Malabar dengan madzhab mayoritas masyarakat islam yaitu madzhab syafi'i. yang dibawa oleh pedagang yang menyebarkan islam di Indonesia antara india dengan Indonesia. Arnold juga berpendapat bahwa pedagang Arab membawa islam ke Indonesia sejak abad ke 7 masehi dan ke 8 masehi. Dan mereka melakukan perkawinan dengan penduduk setempat, sehingga muncullah komunitas muslim.

  • Crawfurd menyatkan bahwa islam dikenalkan langsung dari Arab.dan juga menegaskan bahwa hubugan melayu dan Indonesia dengan kaum muslim di pesisir timur india merupakan faktor penting. Niemann dan hollader menyatakan islam datang dari Handramaut karena adanya kesamaan madzhab.

  • Sejumlah para ahli setuju dengan pendapat ini, mereka memberi alasan bahwa madzhb syafi'I di Makkah mendapat pengeruh yang luas di Indonesia. Mereka juga berpendapat pada tahun ke 674 masehi telah terdapat perkampungan Arab islam di pantai Barat Sumatra.

  • Menurut Azyumardi Azra ada empat hal yang disampaikan histografi tradisional berkaitan dengan islamisasi Indonesia. Pertama, islamiasi berasal dari Arab. Kedua, islam dibawa oleh juru dakwah professional. Keiga, yang pertama kali masuk islam yaitu berasal dari kalangan penguasa. Keempat, sebagian besar juru dakwah datang ke Indonesia pada abad ke 12 dan abad 13 masehi. Tetapi baru abad ke 12 masehi dampai abad 16 masehi pengaruh islam di Indonesia tampak jelas dan kuat.

  • Teori Persia
  • Teori ini dikemukakan oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat. Dalam teori ini dinyyatakan bahwa islam masuk ke idonesia pda abad ke 13 masehi di Sumatra yang berpusat di samudra pasai. Bukti yang dikemukakan antara lain : adanya peringatan 10 muharram atau asyura yang merupakan tradisi berkembang dlam masyarakat syiah untuk memperingati hari kematian Husain di Karbelaka, adanya persamaan ajaran hallaj yaitu tokoh sufi iran dengan ajaran Syeikh Siti Jenar, persamaan system mengeja huruf Arab bagi pengajian Al-Qur'an tingkat awal, adanya persamaan batu nisan yang ada di makam Malik Shalih dan pada makam Malik Ibrahim,

  • Teori Cina
  • Teori ini menyatakan bahwa islam datang di Indonesia bukan dari timur tengah, Arab maupun Gujarat atau india tetapi dari Cina. Pada abad ke 9 masehi adanya pengungsi cina ke jawa, kemudian pada abad ke 8 masehi sampek abad ke 11 masehi sudah ada pemukiman Arab muslim di Cina dan di Campa.

  • Cina memiliki peranan yang besar dalam perkembangan islam di Indonesia. Arsitektur Demak dan juga berdasarkan beberapa catatan sejarah beberapa sultan dan sunan yang berperan dalam penyebaran agama islam di Indonesia adalah keturunan Cina, misalya Raden Patah yang memiliki nama Cina Jin Bung.

  • Nurcholis Majdid mengemukakan bukti bahwa islam tidak berasal dari Arab dengan adanya kata-kata dari bahasa arab yang tidak murni menurut lafal aslinya.

  • Proses islamisasi tidak memiliki awal yang pasti, juga tidak berakhir. Islamisasi merupakak proses berkesinambungan yang selain mempengaruhi msa kini, uga masa yang kan datang.
  • Islam telah dipengaruhi oleh lingkungannya, tempat islam berpijak dan berkembang. Disamping itu islam menjadi tradisi tersendiri yang tertanam dalam konteks sosio, ekonomi dan politik.


  • Saluran Penyebaran Agama Islam di Indonesia

Datangnya islam di Indonesia dan penyebarannya dilakukan secara damai. Adapun saluran-saluran islam yang berkembang adalah :
  • Saluran Perdagangan
  • Secara umum perdagangan yang dilakukan pedagang muslim dapat digambarkan dengan : mula-mula mereka berdatangan di tempat-tempat pusat perdagangan yang kemudian diantaranya ada yang bertempat tinggal, baik untuk sementara maupun untuk menetap. Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan (pejokan).[1] Merupakan saluran yang dipilih di awal.
  •  
    • Saluran Perkawinan
  •  
  • Saluran islam yang melalui perkawinan yaitu antara pedagang atau saudagar dengan wanita pribumi yang memiliki jalinan erat, jalinan baik ini kadang diterukan dengan perkawinan antara kaum putri pribumi dengan para pedagang islam yang kemudian wanita tersebut masuk islam. Melalui perkawinan inilah terlahir seorang muslim.[2]
  •  
    • Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status social yang lebih baik dari pada kebanyakan pribumi, sehigga penduduk pribumi, terutama putri bangsawan tertarik untuk menjadi istri saudagar tersebut. Sebelum kawin, mereka di islamkan terlebih dahulu. Setelah mereka memiliki keturunan, lingkungan mereka semakin luas. Akhirnya timbul kampong-kampung, daerah-drah, dan krajaan-kerajaan muslim.
  •  
    • Saluran Pendidikan
  •  
    • Menyebarkan agama islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren yang merupakan tempat pengajaran agama islam bagi para santri. Untuk memperdalam ajaran-ajaran agama islam yang kemudian menyebarkannya di Indonesia.
  •  
    • Saluran Kesenian
  •  

  • Penyebaran islam menggunakan media-media kesenian seperti pertunjukan wayang,[3] yang digemari oleh masyarakat. Melalui cerita-cerita wayang yang disisipkan ajaran agama islam. Seni gamelan juga mengundang masyarakat untuk melihat pertunjukan tersebut, yang selanjutnya diadakan dakwah agama islam.[4]
  •  
    • Saluran Tasawuf
  •  
    • Tasawuf termasuk kategori yang berfungsi dalam membentuk kehidupan social bangsa Indonesia. Dalam hal ini ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan, dan selalu berusaha menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama ditengah-tengah masyarakatnya.
  •  
    • Jalur tasawuf, yaitu proses penyebaran islam yang dilakukan dengan cara menyesuaikan pola pikir masyarakat Indonesia yang masih berorientasi pada ajaran-ajaran agama Hindu-Budha di Indonesia dengan nilai-nilai islam yang mudah dimengerti dan diterima.
  •  
    • Saluran Dakwah
  •  
    • Yaitu proses penyebaran islam yang dilakukan dengan cara memberi penerangan tentang agama islam seperti yang dilakukan oleh para uama terutama peran wali songo.
  •  

  •  

  •  

  •  
    • Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia
  •  
    • Surat raja Sriwijaya
  •  
    • Prof. Dr. Azyumardi Azra dalam bukunya 'jaringan ulama nusantara' menyebutkan bahwa islam masuk di Indonesia pada masa kerajaan Sriwijaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya surat yang dikirim oleh raja Sriwijaya pada Umar bin Abdul Aziz yang berisi ucapan selamat atas terpilihnya Umar bin Abdul Aziz sebagai pemimpin dinasti Muawiyah.
  •  
    • Makam Fatiman binti Maimun
  •  
    • Berdasarkan penelitian sejarah telah ditemukan sebuah akam islam di Leran, Gresik. Pada batu nisan dari makam tersebut tertulis nama seorang wanita, yaitu Fatimah binti Maimun dan angka tahun 1082. Artinya, dapat dipastikan bahwa pada akhir abad ke 11 islam telah masuk di Indonesia. Dengan demikian, dapat diduga bahwa islam telah masuk dan berkembang di Indonesia sebelum tahun 1082.
  •  
    • Makam Sultan Malik As-Saleh
  •  
    • Makam sultan Malik As-Saaleh yang berangka tahun 1297 merupakan bukti bahwa islam telah masuk dan berkembang di daerah Aceh pada abad ke 12 masehi. Mengingat Malik As Saleh adalah seorang Sultan, maka dapat diperkirakan bahwa islam telah masuk ke daerah Aceh jauh sebelum Malik As Saleh mendirikan samudra pasai.
  •  
    • Cerita Marco Polo
  •  
    • Pada tahun 1092 Marco Polo, seorang musafir dariVenesia (italia) singgah di Perlak dan beberapa tempat di Aceh bagian Utara. Marco Polo sedang melakukan peralanan dari Venesia ke negeri Cina. Ia menceritakan bahwa pada abad ke 11, islam telah berkembang di Sumatra bagian utara. Ia juga menceritakan bahwa islam telah berkembang sangat pesat di jawa.
  •  
    • Cerita Ibnu Battutah
  •  
    • Pada tahun 1345, Ibnu Battutah mengnjungi amudra pasi. Ia menceritakan bahwa sultan samudra pasai sangat baik terhadap ulama dan rakyatnya. Disamping itu, ia menceritakan bahwa samudra pasai merupakan kesultanan dagang yang sangat maju. Disana Ibnu Battutahbertemu dengan para pedagang dari India, Cina, dan Jawa.
  •  

  •  
    • Penerimaan Islam Oleh Pribumi
  •  
    • Islam datang di Indonesia melalui perdagangan-perdagangan dengan damai, bukan melalui perang, kekerasan atau paksaan. Penerimaan islam melalui beberapa hal diantaranya :
  •  
    • Melalui perdagangan oleh pra pedagang yang melakukan pelayaran.
  •  
    • Dilakukan oleh para mubaligh datang bersama para pedagang, juga para sufi, mereka adalah sufi pengembara.
  •  
    • Melalui perkawinan pedagang muslim, mubaligh denga anak bangsawan Indonesia.
  •  
    • Para pedaganng yang sudah mapan, mereka mendirikan pusat pendidikan atau pusat penyebaran islam, kerajaan samudra pasai misalnya sebagai pusat dakwah.
  •  
    • Melalui para sufi dengan kelompok terekatnya, menyebar ke Indonesia.
  •  
    • Dengan demikian pada abad sekitar 13 masehi islam telah menyebar di Indonesia dan diterima oleh penduduk, bukan saja pada daerah pantai dan pesisir, akan tetapi sudah diperkirakan sampai ke pelosok-pelosok kampung.
  •  

  •  
    • Indonesia Masa Perkembangan Islam di Kerajaan-Kerajaan
  •  
  • Islam dimulai dari kehadiran iindividu-individu dari arab, atau penduduk asli yang telah memeluk islam. Dengan uaha mereka islam tersebar sedikit demi sedikit dan secara perlahan-lahan. Langkah penyebaran islam mulai dilakukan secara besar-besran ketika dakwah telah memiliki orang-orang khusus untuk menyebarkan dakwah. Setelah fase itu kerajaan-kerajan islam mulai terbentuk di kepulauan ini.[5] Diantara kerajan-kerajaan tersebut yaitu :
  •  
  • Kerajaan Malaka (803-917 H/1400-1511M)
 Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara. Letak geografis malaka sangat menguntungkan, yang menjadi jalan silang antara Asia Timur dan Asia Barat. Yang membuat Malaka menjadi kerajaan yang berpengaruh atas daerahnya.[6] Malaka menjalin hubungan baik dengan jawa, juga menjalin hubungan dengan pasai. Dengan kedatangan jawa dan pasai perdagangan di Malaka menjadi ramai.  Kesultanan Malaka merupakan pusat [erdagangan internasioal antara Barat dan Timur. Maka dengan didudukinyakesultanan Malaka oleh portugis tahun 1511, maka kerajaan di Nusantara menjadi tumbuh dan berkembang karena jalur Selat Malaka tidak digunakan lagi oleh pedagang muslim sebab telah diduduki oleh portugis.[7] Degan demikian tidaklah akan dicapai kemajuan oleh kerajaan Malaka jika kerajaan itu tidak mempunyai peraturan-peraturan tertentu, yang memberi jaminan lumayan kepada keamanan perdagangan. Disamping aturan yang diterapkan juga system pemerintahannya sangat baik dan teratur.[8] 
  • Kerajaan Aceh (920-1322 H/1514-1904 M)

  • Pendiri kerajaan Aceh adalah Sultan Ibrahim (1514-1528), Aceh menerima islam dari pasai yang kini menjadi bagian wilayah Aceh dan pergantian agama diperkirakan terjadi mendekati pertengahan abad ke 14. Pada abad ke 16, Aceh mulai memeganng peranan penting dibagian utara pulau Sumatra. Pengaruh Aceh ini meluas dari Barus di sebelah utara higga sebelah selatan di daerah Indrapura.

  • Kerajaan Aceh yang letaknya di daerah yang sekarang dikenal dengan kebupaten Aceh Besar. Disini pula terletak ibu kotanya. Aceh mengalami kemajuan ketika sudagar-saudagar muslim yang sebelumnya datang di Malaka kemudian memindahkan perdagangannya ke Aceh, ketika Portugis menguasai Malaka tahun 1511. Ketika Malaka dikuasai portugis, maka daerah pengaruhnya yang terdapat di Sumatra mulai melepaskan diri dari Malaka. Hal ini sangat menguntungkan kerajaan Aceh yang mulai berkembang. Dibawah kekuasaan Ibrahim, kerajaan Aceh mulai melebarkan kekuasaannya ke daerah-daerah sekitar.
 Kejayaan krajaan Aceh ada puncaknya ketika diperintahkan oleh Iskandar Muda, ia mampu menyatukan kembali wilayah yang telah memisahkan diri dari Aceh kebawah kekuasaannya kembali.[9] 
  • Pada masanya, Aceh terus berkembang untuk masa beberapa tahun. Pengetahuan agama maju dengan pesat. Akan tetapi tatkala beberapa sultan perempuan menduduki singgasana tahun 1641-1699, beberapa wilayah taklukannya lepas dan kesultanan menjadi pecah belah. Pada abad ke 18 Aceh hanya sebagai kenangan masa silam dari bayangannya sendiri. Akhirnya kesultanan Aceh menjadi mundur.

  • Kerajaan Demak (918-960 H/ 1512-1552 M)
 Di jawa, islam di sebarkan oleh para wali songo (wali Sembilan), mereka tidak hanya berkuasa dalam lapangan keagamaan, tetapi juga dalam hal pemerintahan dan politik, bahkan sering kali seorang raja baru akan sah menjadi raja apabila ia sudah diakui dan diberkahi wali songo.[10] 
  • Demak merupakan salah satu kerajaan bercorak islam yang berkembang di pantai utara pulau jawa, raja pertamanya adalah Raden Patah. Sebelum berkuasa penuh atas Demak, Demak masih menjadi daerah Majapahit. Baru Raden Patah berkuasa penuh setelah mengadakan pemberontakan yang dibantu oleh para ulama atas Majapahit. Dapat dikatakan bahwa pada abad ke 16, Demak telah menguasai seluruh Jawa.
 Perkembangan dan kemajuan islam di pulau jawa ini bersamaan dengan melemahnya posisi raja Majapahit.[11] Hal ini memberi peluang kepada raja-raja islam pesisir uuntuk membngun pusat-pusat kekuasaan yang independen. Dibawah bimbingan Sunan Kudus, meskipun bukan yang tertua dari wali songo. Demak akhirnya berhasil menggantikan Majapahit sebagai keratin pusat.[12] Demak menempatkan pengaruhnya di pesisir utara Jawa Barat itu tidak dapat diisahkan dari tujuannya yang bersifat politis dan ekonomi. Politiknya adalah untuk memtahkan kerajaan pajajaran yang masih berkuasa di daerah pedalaman, dengan portugis di Malaka. 
  • Kerajaa Banten (960-1096 H/1552-1684 M)

  • Banten merupakan kerajaan islam yang mulai berkembang pada abad ke 16, setelah pedagag-pedagang India, Persia, mulai menghindari Malaka yang sejak tahun 1511 telah dikuasai Portugis. Dilihat dari geografisya, Banten, pelabuhan yang penting dan ekonominya mempunyai letak yang strategis dalam penguasa Selat Sunda.

  • Kerajaan islam di Banten yang semula kedudukannya di Banten Girang dipindahkan ke kota Surosowan, di Banten lama dekat pantai. Dilihat dari sudut ekonomi dan politik, pemindahan ini dimaksudkan untuk memudahkan hubunngan antara pesisir utara jawa dengan Sumatra, melalui selat sunda dan samudra Indonesia.  Situasi ini berkaitan dengan kondisi politik di Asia Tenggara masa itu setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, para pedagang yang segan berhubungann dengan Portugis mengalihkan jalur pelayarannya melalui Selat Sunda.

  • Tentang keberadaan islam di Banten, Tom Pires menyebutkan, bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dengan Cirebon, banyak dijumpai orang islam. Ini berarti pada akhir abad ke 15 masehi di wilayah kerajaan Sunda Hindu sudah ada masyarakat yang beragama islam. Karena tertarik dengan budi pekerti dan ketinggian ilmuya, maka Bupati Banten menikahkan Syaraif Hidayatullah dengan adik perempuannya yang bernama Nhay Kawungaten. Dan dikaruniai dua anak yang diberi nama Ratu Winoan dan Hasanuddin. Karena panggilan uwaknya, tugas penyebara islam di Banten diserahkan pada Hasanuddin. Yang kemudian menikahi puteri Demak. Dan dianggap raja islam pertma di Banten.

  • Kerajaan Goa (Makassar) (1078 H/1667 M)
 GoaTallo adalah kerajaan bercorak islam di semenanjug Sulawesi. Kerajaan ini menerima islam pada tahun 1605 M. Rajanya yang terkenal dengan nama umaparisi-Kallona yang yag berkuasa pada akhir abad ke 15 dan permulaan abad ke 16. Kerajaan Goa Tallo menjalin hubungan dengan Ternate yang menerima islam dari Gresik atau Giri.[13] Ternate mengajak Goa Tallo untuk masuk islam, namun gagal. Islam baru berhasil masuk goa Tallo pada waktu datuk ri Bandang datang ke kerajan Goa Tallo. Sultan Alauddin adalah raja pertama yang memeluk agama islam tahun 1605 masehi. Penyebaran islam yng dilakukan Goa Tallo berhasil, hal ini merupakan tradisi yang mengharuskan seorang raja untuk menyampaikan hal baik pada yang lain. Seperti Wulu, Wajo, Sopeg, dan Bone. Luwu terlebih dulu masuk islam, sedangkan Wajo dan Bone harus melalui peperangan dahulu. Raja Bone yang pertama masuk islam ialah yang dikenal sebagai Sultan Adam.[14] 
  • Kerajaan Maluku

  • Kerajaan Maluku terletak di daerah idonesia bagian timur. Kedatangan islam ke Indonesia bagian timur yaitu Maluku, tidak bisa dipisahkan dari jalan perdagangan yang terbentang antar Jawa dan Maluku.
 Menurut tradisi setempat, sejak abad ke 14 islam sudah datang di daerah Maluku. Masuknya islam di Maluku, di bawa oleh Maulana Hasayu. Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Marhum di Ternate.[15] 
  • Raja pertama yang benar-benar muslim adalah Zayn Al-Abidin (1486-1500), ia sendiri mendapat ajaran agama tersebut dari  madrasah Giri. Zainal Abidin ketika di Jawa terkenal sebagai Raja Bulawa, artinya raja cengkeh, karena membawa cengkeh dari Maluku untuk persembahan.

  • Tetang masuknya islam ke Maluku, Tome Pires mengatakann bahwa kapal-kapal dagang dari Gresik ialah milik Pate Cucuf. Raja ternate yang disebut Sultan sedang yang lainnya digelari raja.

  • Di Banda, Hitu, Maluku dan Bacan sudah terdapat masyarakat muslim. Siuasi politik ketika kedatangan islam di kepulauan Maluku tidak seperti di jawa. Disana orang-orang muslim tidak menghadapi kerajan-kerajaan yang sedang mengalami perpecahan karena usia islam masih muda di ternate.

  • Dalam proses masuknya islam di Maluku menghadapi persaingan politik dan moopoli peragangan di antara orag-orang portugis, spanyol, belanda, dan inggris. Persaingan diantara pedagang-pedgang ini pula menyebabkan persaingan diantara kerajaan-kerajaan islam sendiri sehingga pada akhirnya daerah Maluku jatuh ke bawah kekuasaan politik dan ekonomi Belanda.perebutan kekuasaan Negara, mereka datang dan mengembangkan islam dengan melalui pedagangan, dakwah dan melalui perkawinan.

Minggu, 09 Februari 2020

Apakah Perlu Memperjuangkan Rezeki Ketika Sudah Ada yang Mengatur?

Ketika membicarakan tentang rezekiternyata Allah menyediakan banyak sekali pintu rezeki untuk kita. Ketika kecil sering sekali saya mendengar para orang tua berkata "Sudah tidak usah terlalu ngoyo mencari uang rezeki sudah ada yang ngatur". Yang artinya tidak perlu berusaha terlalu keras karena rezeki sudah ada yang mengatur. Saya selalu merasa ada yang kurang dalam pernyataan ini, bukannya mengelak bahwa rezeki sudah ada yang mengatur tapi pernyataan bahwa sekeras apapun kita berusaha akan sama hasilnya sedikit mengusik saya. Namun setelah membaca buku Rezeki Level 9 karya  Andrea Raditya saya menjadi paham bahwa jenis rezeki itu tidak hanya satu namun ada banyak jenis rezeki termasuk yang perlu diupayakan dan tidak.
Sering kali pernyataan "Rezeki sudah ada yang mengatur" dipahami dengan keliru oleh sebagian orang seperti membenarkan untuk bermalas-malasan. Padahal potensi rezeki seorang muslim sangatlah besar jika diupayakan dan disalurkan dengan benar salah satunya jika diwujudkan dalam bentuk sedekah dan pembangunan umat. Andrea Raditya sendiri membagi rezeki ke dalam 9 level. Level pertama adalah rezeki yang dijamin yakni jenis rezeki yang sudah disediakan Allah untuk makhluknya tanpa perlu diimbangi dengan upaya yang nyata
Ada sebuah cerita yang pernah saya baca sewaktu SMA, saya lupa dari web mana namun cerita itu sangat membekas di hati saya singkatnya seperti ini. Suatu hari ada seorang pria memasuki suatu bangunan yang sudah lama terbengkalai, tak lama setelah melihat-lihat sekitar bangunan tersebut pandangannya tertuju pada suatu runtuhan bangunan yang ternyata di bawahnya ada seekor kadal yang yang terjebak. Setelah diperhatikan dengan seksama pria itu mulai berpikir sudah berapa lama kadal ini tertimpa reruntuhan mengingat bangunan ini sudah bertahun-tahun terbengkalai.