Selama ini masyarakat awam menganggap dampak pemanasan global (global warming) yang menyebabkan runtuhnya gunung es di Kutub Utara dan Selatan hanya mengakibatkan naiknya permukaan air laut saja. Padahal ternyata dengan makin panasnya lautan membuat rantai makanan (food chain) hewan laut di dalamnya berdampak sangat besar bagi asupan makanan kepada hewan laut berukuran besar yang menjadi sumber protein manusia dan pada gilirannya mengacaukan industri perikanan. Penelitian ilmiah telah meramalkan bila hal ini dibiarkan terus maka dalam 30 tahun kedepan industri perikanan dunia akan kacau (collapse).
Pemanasan global yang terjadi karena terjebaknya panas matahari oleh gas efek rumah kaca (greenhouse gas effect) menyebabkan panas yang terpantul kembali ke bumi terserap ke samudra sehingga lautan ini menjadi panas dan menjadikan tempat ini menjadi sampah karbon yang merusak ekosistem laut (marine ecoystem).
Ekosistem sendiri berarti "a community of living things and its specific environment"(sebuah komunitas yang dihuni makhluk hidup dengan lingkungan yang khusus), sedangkan marine ecosystem adalah bagian dari sistem air terbesar di bumi (Earth's largest water system) yang melingkupi lebih dari 70 persen permukaan bumi.
Isi dari ekosistem laut termasuk rawa asin (salt marshes), terumbu karang (coral reefs) dan hampir 4000 tanaman termasuk fitoplankton (phytoplankton), gulma laut (seaweed) yang juga dikenal sebagai alga, rumput laut dan bakau. Sedangkan hewan laut yang ada didalamnya antara lain zooplankton, coral,landak laut (sea urchins), ikan kakatua (parrot fish), gurita (squid),sardens, hiu (sharks), anjing laut (seals) dan hewan mamalia lainnya.
dokpri
Tidak hanya jadi faktor penting dalam rantai makanan ternyata phytoplanktonseperti juga tanaman yang hidup di darat melakukan fotosintesis dengan menangkap karbondioksida (CO2) yang ada di atmosfir dan menghasilkan oksigen (O2) yang kita manfaatkan untuk bernapas. Berkurangnya phytoplanktonsama saja membiarkan gas karbondioksida melayang-layang di udara dan membahayakan bagi yang menghirupnya.
Dan dampak serius berikutnya dari memanasnya air laut adalah pemutihan karang (coral bleaching) yaitu saat karang berubah warna menjadi putih (white),kelaparan (starving) dan mati (dying). Padahal kita tahu karang adalah habitat dari ribuan spesies kecil hewan laut untuk hidup dan penelitian para ahli menyatakan sepertiga dari kehidupan laut tergantung dari habitat laut ini. Uniknya karang ini hanya bisa hidup dalam suhu tertentu dan laut yang bertambah panas mempercepat kepunahannya.
"Climate change is not just about carbon dioxide levels and melting polar ice caps. It is about our public health and protecting our Earth for future generations"-Mike Quigley(Perubahan iklim tidak hanya soal tingkat karbon dioksida dan melelehnya es di kutub. Ini soal kesehatan publik dan perlindungan terhadap Bumi kita yang diwariskan untuk generasi masa depan"-Mike Quigley)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar